Selamat datang di blog indonesian-sailor.blogspot.com telah tersedia beragam berita dan informasi seputar dunia Pelaut untuk anda :)

Kuliner Surabaya

1. MEI PECUN...
Tempat wisata kuliner surabaya yang selanjutnya adalah sebuah tempat kuliner yang dari namanya saja sudah agak fulgar. Tentu merupakan sebuah trend saat ini jika sebuah usaha kuliner di beri nama yang unik dan aneh untuk dapat menarik minat masyarakat luas dan merupakan sebuah branding yang memang sangat efektif saat ini.

Haiii... guys jika pada saat anda sedang berada di Kota surabaya dan anda merasa lapar, sepertinya akan memberikan sebuah rekomendasi kuliner enak bernama Mie Pecun. Warung mie yang satu ini memang mempunyai nama yang cukup unik, akan tetapi arti dari pecun sendiri dari Mie ini adalah Pedas Bebas Racun yang tentu saja rasa pedas yang di hadirkan sangat alami.

2. RAWON SETAN.

Rawon yang disajikan memiliki daging yang besar-besar dan empuk. Rasa kuah yang mantap dan sambal yang pedas terasa nikmat hingga suapan terakhir. Selain itu, tempe goreng, kerupuk dan teh panas akan menambah kelezatan dari seporsi rawon setan. Disebut sebagai Rawon Setan karena konon katanya karena warung ini hanya buka malam hari saja.
Rawon Setan terletak di depan Hotel JW Marriot Surabaya, tepatnya di Jl Embong Malang, Surabaya.

3. BEBEK PALUPI.
 Harga Menu Bebek Palupi dan Lokasi di Surabaya – Bebek Palupi adalah salah satu kuliner asli Indonesia yang sangat terkenal. Jika anda berkunjung ke kota pahlawan Surabaya, sayang jika tidak mampir ke resto Bebek Palupi. Sebab, resto ini akan membuat lidah anda tidak bisa berhenti bergoyang menikmati kelezatan bebek goreng yang diberi bumbu rahasia sehingga setiap gigitan begitu nikmat.
Resto Bebek Palupi didirikan oleh Bapak Sam Iadi pada tahun 1996. Usaha yang dirintisnya dimulai dengan membuka warung kaki lima. Dengan perjuangan yang gigih selama 10 tahun, akhirnya pada tahun 2006 Bebek Palupi mulai mendirikan resto pertama di Jalan Raya Rungkut Asri Tengah No. 10 Surabaya. Sejak saat itu Bebek Palupi semakin dikenal oleh masyarakat luas. Terutama mereka yang tinggal di Surabaya.
Kelezatan Bebek Palupi memang berbeda dengan bebek goreng yang lain. Bumbu rahasia terasa meresap hingga ke dalam daging bebek. Selain itu daging bebeknya juga empuk dan lembut. Mengapa demikian? Ternyata Pak Iadi memilih bebek yang masih muda, kemudian mengolahnya dengan cara khusus bersama racikan bumbu rahasia hasil kreasinya. Maka hasilnya adalah bebek empuk yang gurih dan lezat.

4. BEBEK GORENG TUGU PAHLAWAN

Bebek Goreng Tugu Pahlawan merupakan salah satu tempat kuliner yang cukup terkenal di Surabaya. Bahkan informasi tentang kuliner ini terdengar di beberapa daerah di luar Surabaya, terutama di kalangan pecinta kuliner. Meski saya baru mencoba tempat ini beberapa waktu yang lalu. 
Kali ini saya akan membahas mengenai Bebek Tugu Pahlawan yang ramai banget dikunjungi warga Surabaya, bahkan tidak jarang banyak orang luar kota yang rela antri untuk dapat makan dan membungkus bebek yang satu ini.
Antri Bungkus Di Belakang ya.. Bagi yang belum pernah makan Bebek Tugu Pahlawan ini pasti bingung sekali karena antriannya super panjang di belakang, tapi kalau makan di tempat langsung saja pesan di depan (lebih cepat) kemudian cari tempat duduk deh. kalau saya sendiri paling suka pesan yang Bebek Paha Super (Rp.20.000) yang sudah termasuk dengan nasi, satu porsi nasi bebek biasanya dilengkapi dengan serundeng dan 2 macam sambal ada yang khas madura (asin-asin pedas) dan Sambal biasa (sambal tomat tidak terlalu pedas dan ada manisnya sedikit. Kedua sambal itu saling melengkapi, sehingga sensasi makan bebek semakin mantapp!!

5. SOTO AYAM LAMONGAN CAK HAR. 
Surabaya benar-benar membuat saya jatuh hati karena kuliner tradisionalnya yang begitu beraneka rupa. Tak hanya beraneka rupa, harga makanan di sana pun cukup ramah bagi kantong dan tak perlu khawatir bikin jebol. 

Warung Soto Cak Har berlokasi di daerah Merr, tak jauh dari kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jika kalian melewati Jalan Ir. H. Soekarno dan melihat banyak mobil dan motor berjubel parkir di sana, sudah dipastikan itu adalah lokasi warung Soto Ayam Lamongan Cak Har yang terkenal itu. Kesan pertama memasuki warung soto ini adalah luas banget ! Iya, untuk ukuran sebuah warung soto, warung Soto Ayam Lamongan Cak Har ini tergolong super luas. Lebih terkesan sebagai tempat nongkrong daripada tempat jualan soto sih menurut saya. Jangan salah ya, walaupun tempatnya super luas dan memiliki daya tampung yang banyak, tapi warung Soto Ayam Lamongan Cak Har ini hampir tak pernah sepi oleh pembeli. Bahkan, di jam-jam tertentu terkadang kalian akan sulit menemukan tempat duduk yang kosong karena saking penuhnya dengan pembeli.Soto Ayam Lamongan Cak Har memiliki tampilan kuah kuning yang menggoda, nasinya terendam oleh kuah dengan taburan daun seledri, potongan daging ayam yang melimpah dan juga bubuk koya yang menggugah selera. Aroma kaldu ayam langsung menyerebak ketika hidangan datang disajikan di atas meja makan. Sajian sotonya hangat, lengkap dengan asap tipis yang mengepul saat disajikan. Walaupun kaldu ayamnya terkesan kental dan sedikit bertekstur creamy, namun saat menyantap Soto Cak Har ini terasa ringan dan sama sekali tidak terasa eneg. Kalian pun bisa menambahkan sambal, kecap dan jeruk nipis sesuai selera. Oh iya, jeruk nipis di sini disajikan utuh, tidak dipotong-potong seperti di warung soto yang biasa saya temui. Jeruk nipis hanya dipotong dibagian ujungnya saja.
Serbuk koya
Ada keunikan untuk menyantap Soto Cak Har ini. Biasanya orang Surabaya suka menambahkan bumbu poya atau koya untuk menyantap soto ini. Koya itu sejenis bubuk gurih yang terbuat dari tumbukan kerupuk udang yang diberi tambahan bumbu. Di warung Soto Cak Har, pihak warung sengaja memberikan satu toples penuh koya agar pembeli bisa mengambil bumbu koya tersebut sepuasnya. Mbak Yantie menyebut bumbu koya ini bak butiran intan penuh kenikmatan ! Haha, benar saja, ketika menyantap soto Lamongan ini, terasa makin nikmat ketika menambahkan bumbu koya pada tiap sendok suapannya. Kuah soto yang creamy ditambah bumbu koya makin terasa maklegender. Pokoknya maknyosss... 


Share

2 comments: